Warga Shiddiqiyyah Kepulauan Riau
baru saja menggelar acara konsolidasi dan pelatihan dari DPP Orshid di
Aula pertemuan, Sergap 17 Cikitsu, Batam Center, Batam pada 24 25 Desember
2017.
ACARA tersebut diikuti
sekitar hampir 100 warga Shiddiqiyyah Batam, baik dari pegurus Orshid maupun
otonom dan beberapa warga yang bukan pengurus.
Selama dua hari pengurus DPW meng–handle acara tersebut. Hari pertama merupakan acara konsolidasi organisasi.
Kemudian dilanjut pada hari kedua, yakni pelatihan tentang dasar
keorganisasian.
“Dari DPP yang hadir ada Pak Edi
Setiawan, Pak Guntoro, dan Pak Jamal Abdul Nasser,” kata Fery Tridjajadi
Sekretaris DPW Orshid Batam.
Beberapa hal penting disampaikan
oleh pengurus DPP Orshid dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu. Pentingnya
akan 3S sebagai ciri khas warga Shiddiqiyyah, yaitu Shillaturrahmi, Santun, dan
Shodaqoh.
Tidak kalah penting, yakni setiap pengurus harus memahami betul arti
sebagai pengurus organisasi. Fungsi organisator sebagai pelaksana program
kerja, baik yang bersifat regular ataupun program kerja lokal.
“Karena sebagai pengurus
organisasi, kita siap melayani warga. Baik dalam kegiatan organisasi maupun dalam
hal kegiatan ke’thoriqohan,” tambah Fery.
Usai dua acara keorganisasian
tersebut, Ir. Edi Setiawan perwakilan pengurus DPP Orshid juga menyempatkan
untuk mengunjungi tanah calon Jaami’atul Mudzakkirin Batam. Ia juga
menyampaikan beberapa hal penting terkait makna dari perjuangan mewujudkan
bangunan gedung mulia itu.
“Waktu itu Pak Edy menyampaikan
bahwa bentuk perwujudan bangunan gedung JM di suatu daerah merupakan perwujudan
persatuan dan kekompakan murid-murid Shiddiqiyyah. Dan merupakan bangunan
gedung JM di dalam diri masing-masing murid Shiddiqiyyah. Waktu itu yang
dicontohkan oleh Pak Edy yaitu JM Yarjuu di Surabaya saat ini,” terang Mujianto
Ketua DPW Orshid Batam.
Tanah yang berada di Kel. Berlian,
Kec. Batam, Batam Center itu berukuran 1400 m², didapat dengan harga Rp 1,050
miliar. Proses tanah JM Batam ini sudah berjalan hampir satu tahun lebih. Prosesnya
tidak terlalu berbelit. Berbeda dengan tanah pertama yang didapat warga dulu. Yang berlokasi di Nongsa Batam dan bersebelahan dengan Bay Resort & Golf Course saat itu.
“Tanah yang dulu kan gagal
suratnya nggak jelas. Tapi duitnya bisa kembali dan bisa dibayarkan tanah yang
ini,” kata Mujianto.
Warga Shiddiqiyyah Batam saat ini sedang dalam proses pelunasan tanah calon
JM. Melakukan cicilan sebanyak Rp 30 juta setiap bulannya. Mujianto
memperkirakan sekitar Rp 460 juta yang sudah dibayarkan oleh warga. Semangat
serta kekompakan selalu mereka pertahankan dan mereka jaga demi segera
mewujudkan program besar Sang Mursyid tersebut