Beranda Berita Pusat Bazar Kreatifitas Wujud Karya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir...

Bazar Kreatifitas Wujud Karya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir THGB

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahirnya Tarbiyyah Hifdhul Ghulam Wal Banat (THGB) ke-36, murid-murid THGB mengadakan bazar kuliner murah serba 5 ribu rupiah dan Kreativitas Siswa Wujud Karya. Pada hari Kamis pagi, 19 R. Awwal 1442 H/ 5 November 2020 M. Di lapangan monumen Matahari Terbit di area pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Losplos Jomja Iroja.

Iklan Majalah Al Kautsar

Adapun murid-murid IMQ (Al Isti’daadu Li Maqooshidul Qur’an) juga ikut serta merayakan di salah satu stand tersebut. Bazar ini diperuntukkan para santri, wali murid dan masyarakat sekitar pesantren. Jumlah peserta bazar terdapat 9 stand dan para guru-guru dipersilahkan duduk di barisan paling depan menghadap panggung.

Tidak hanya kuliner saja, kerajinan tangan terpajang rapi di setiap stand sebagai penghias. Terdapat taman indah yang menunjukan hari lahir THGB dengan properti buatan murid-murid THGB. Beserta kesenian musik yang menampilkan beragam aliran musik oleh siswa-siswi THGB.

Tidak hanya itu, bahkan menghadirkan bintang tamu musisi yaitu Pak Bambang dan Om Bob dan salah satu vokalis Lubbil Ahbab yaitu mbak El frida muizza serta penampilan tarian daerah khas Madura oleh Munta’ zemmahal siswi IMQ.

Tujuan dan harapan adanya bazar ini adalah abdan syakuro. Murid-murid mensyiarkan 6 pelajaran induk THGB menjadi satu porsi ilmu yaitu melalui kuliner untuk disuguhkan masyarakat. Meramu dari beberapa ilmu yang mereka terima lalu dimasak menjadi makanan yang bisa di konsumsi oleh masyarakat.Dengan adanya wujud karya, bahwa ilmu itu bisa diterjemahkan dalam hal apapun.

Seperti halnya kerajinan perahu sumber imajinasi dari Nabi Nuh As dan
Nabi Musa As. Jadi pengaplikasian dari salah satu pelajaran induk THGB
yaitu Tarichul anbiya’.

"Mengapa harus perahu? mereka semua berharap mereka ikut diprahunya Nabi Nuh yang di komandani Pak Kyai (Syekh Muchtarulloh Almujtabaa, Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah). Bahan perahunya itu dari triplek, triplek kan kayu perpaduan antara kayu dan bambu," ujar Ulil Abshor selaku kepala sekolah Bustanuts Tsalis.

"Kenapa tidak dari kertas? misalnya. Kenapa tidak dari plastik? ternyata kayu itu hayyun atau hidup. Dan bambu bahasa kramanya Deling (kendel eling) jadi dalam hidup itu harus berani dzikir (ingat) terhadap Alloh SAW. Di perahu tersebut dibuat oleh murid-murid tiang tiga karna menginvestasikan dari Santri," tambah Ulil Abshor kepala sekolah THGB

Harapan diantaranya ditunjukan ditaman itu. Properti tulisan HARLAH pada taman berwarna perak mengkilap mengartikan fitroh taqwa yang bisa memantulkan nurrullloh. Emas mengkilap adalah agar bertemu dengan kejayaannya. Dan hijau mengkilap artinya hidup, jadi hidupnya untuk kejayaan THGB.

Begitu pula dengan papan bertulisan "Sebelum Patah Telah Tumbuh Sebelum Hilang Telah Siap Penerusnya" yaitu menggambarkan bahwa murid-murid THGB telah siap menjadi penerus Thoriqoh Shiddiqiyyah.

"Sebenarnya membuat seperti itu menerjemahkan pelajaran-pelajaran  yg mereka terima," terangnya.

Kemeriahan berlangsung dari pagi hingga siang pukul 13:30. Kuliner yang tersajikan disetiap stand-standpun habis bersih. Terlihat jelas diwajah para murid-murid begitu sangat senang dan bersyukur.

Berita sebelumnyaGedung BTQ Isitimewa di Sukabangun
Berita selanjutnyaTanjung Pinang pun Belajar Mandiri