Beranda Berita Pusat Pilih, Hidup Mulia atau Mati Syahid

Pilih, Hidup Mulia atau Mati Syahid

Keyakinan para ahli tasawwuf kemarin sempat diungkapkan oleh Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia. Keyakinan dan pilihan hidup itu adalah hidup mulia atau mati syahid.

Hal ini disampaikan oleh Sang Mursyid Shiddiqiyyah dalam rangkaian pitutur luhur dalam kunjungan S3 Shillaturrohmi Santun dan Shodaqoh di Jaami’atul Mudzakirin Tajur Halang Bogor Jawa Barat.

Iklan Majalah Al Kautsar

“Siti Aisyah istri Rosululloh pernah menyatakan ‘ISY KARIMAN AU MUT SYAHIDAN. Hidup mulia atau mati syahid,” demikian tutur Sang Mursyid. Selasa, 01 Robi’ul Awwal 1445 H (17/10/2023) kemarin.

Setelah mengutip pedoman Sayyidina Aisyah RA ini beliau sang Mursyid sempat menceritakan kisah seorang pemuda yang akan menjadi pengantin kemudian ikut dalam barisan perang.

Awalnya dia tidak berniat ikut perang, ia hendak pergi ke pasar membeli perlengkapan untuk calon sang istri.

Tiba-tiba ditengah jalan si pemuda melihat barisan perang, kemudian dia menyusup dalam barisan perang tanpa diketahui oleh para pejuang. Uang yang semua akan digunakan untuk membeli baju pengantin dan perhiasan dibelikan peralatan perang.

Singkat cerita. “Pemuda itu kemudian meninggal dalam peperangan dan wafat dalam keadaan syahid,” tutur Sang Mursyid.

Usai perang berakhir sang ibu yang mendapati putranya gugur dalam peperangan menghadap Rosululloh dengan menangis tersedu-sedu.

Rosululloh kemudian menyampaikan kepada ibu tersebut bahwa beliau sudah melarang, tapi kemudian si pemuda itu tanpa diketahui ternyata menyelinap.

Dihadapan Rosululloh sembari menangis sang ibu kemudian matur kepada Rosululloh bahwa ia menangis bukan karena anaknya yang mau jadi pengantin itu meninggal, tapi sang ibu justru menyesali mengapa hanya punya satu anak yang gugur syahid dalam peperangan. Sepertinya betapa bahagianya seandainya sang ibu punya banyak putra yang semuanya adalah pejuang-pejuang hebat dalam peperangan jihad fisabilillah.

Setelah menjelaskan panjang lebar dan menyampaikan beberapa hadits tentang kemulyaan orang yang mati syahid, sang Mursyid pun menegaskan.
“Begitu hebatnya, begitu istimewanya orang yang mati syahid,” begitu dawuh Sang Mursyid.* Salam

#majalah alkautsar

Berita sebelumnyaPak Ris Ikut Shodaqoh Rp 20 juta untuk JM Tajur Halang
Berita selanjutnyaTerpesona dengan Jatidiri Bangsa, Kapuspen TNI Support Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa