majalahalkautsar.com – Ja’far Niron, penerima RSKILHS di Nusa Tenggara Timur merasakan bahagia sekaligus sedih. Setelah mengalami penderitaan bertahun-tahun tinggal di rumah tanpa atap, akhirnya dia sangat bahagia bisa mendapatkan rumah bagus. Namun, di satu sisi, dia merasakan kesedihan karena kehilangan istri yang meninggal dunia di tengah proses pembangunan. Padahal, Ja’far ingin merasakan kebahagiaan tinggal di rumah baru bersama istrinya.
Ja’far Niron (63) warga asal Tenau, Kec. Alak, Nusa Tenggara Timur ini bekerja sebagai buruh kasar. Ia tinggal bersama seorang istri dan satu anak serta menantunya.
Menurut keterangan dari Kartono selaku panitia pembangunan, Ja’far dan keluarga selama ini tinggal di rumah tanpa atap, hanya ditutupi seng. Rumah Ja’far menjadi salah satu yang terkena dampak dari badai Seroja yang pernah menerjang sebagian wilayah di NTT.
Rumah miliknya sudah tercatat di dalam daftar bantuan dari pemerintah. Namun tak kunjung mendapat bantuan.
Di tengah pembangunan, kabar duka datang dari keluarga Ja’far. Istri yang ia cintai harus berpulang setelah merasakan sakit hampir 10 tahun.
Suasana haru pun terlihat ketika penyerahan rumah syukur. Ja’far tak kuasa menahan tangis. Di samping ia bahagia melihat keadaan rumahnya yang indah, namun disisi lain ia merasa sedih karena tidak bisa menikmati rumah tersebut bersama sang istri.
Rumah dibangun berukuran 5×7 m. dengan total dana mencapai lebih dari Rp100 juta. bersumber dari warga Shiddiqiyyah NTT dan simpatisan.
“Alchamdulillah meski warga tidak banyak, hanya 14-15 orang saja yang aktif, Atas Berkat Rohmat Alloh dan Ridho sang Guru kami bisa membangunkan rumah, mungkin ini juga sudah menjadi takdir Alloh, sudah waktunya pak Ja’far menerima rezeki ini,” ucap Kartono.*zm