Beranda Kajian KETAHANAN PANGAN HARAPAN BARU BERSAMA POLRI

KETAHANAN PANGAN HARAPAN BARU BERSAMA POLRI

Oplus_131072

Penting menyimak tayangan dialog Program Ketahanan Pangan di Metro TV pada tanggal 3 Desember tahun 2024 lalu tayangan membahas peran penting Polri dalam Ketahanan Pangan. Polri diharapkan mampu menjaga ketertiban di wilayah pertanian. melindungi petani dan memastikan distribusi makanan berjalan lancar. Polri juga mencegah gangguan produksi pangan dan menjaga kestabilan harga. Untuk itulah Polri telah membentuk Gugus Tugas Ketahanan Pangan.

Oplus_131072

ketahanan pangan memang menjadi isu krusial yang dihadapi pemerintah saat ini Pidato Presiden ke-8 Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah langkah strategis untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian bangsa.

Iklan Majalah Al Kautsar

Presiden terpilih 2024-2029 ini juga  mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama demi suksesnya ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.  “Ini adalah masa depan bangsa, dan kita semua harus terlibat dalam membangunnya,” ujar Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato perdananya di Gedung MPR.

Dialog Ketahanan Pangan di TV Nasional ini menghadirkan dua nara sumber Brigjen Pol Langgeng Purnomo Wakil Kepala Posko Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan  dan Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Kurniawan Affandi.

Menurut hemat saya, ada tigal hal  menarik dari paparan Brigjen Pol Langgeng Purnomo Karo Binkar SSDM Polri sekaligus Wakil Kepala Posko Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan. .

Pertama Program Ketahanan Pangan bertujuan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, utamanya rakyat miskin. Kedua, Program Ketahanan Pangan untuk menunjang makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia  agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Ketiga Program Ketahanan Pangan untuk mendukung Indonesia sebagai lumbung pangan dunia ditengah ancaman krisis pangan dunia.

Ini adalah program yang sangat luar biasa,  sebab jika  kita cermati tiga hal yang disampaikan Brigjen Pol Langgeng Purnomo ini merupakan tujuan utama berdirinya Negara Kesatuan Republik Indoneisa. Hal ini  sebagaimana disebutkan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Logika sederhana, jika tujuan negara yang sesuai dengan Pembukaan  UUD 1945 telah tercapai maka dari kaca mata UUD 1945 dapat disimpulkan Pemerintah dibawah pimpinan Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto  telah berhasil membangun bangsa dan negari ini.

Bahkan mungkin bukan hanya tujuan nasional Indonesia tapi juga tujuan internasional  Indonesia. Mengingat ditengah ancaman krisis pangan dunia merujuk data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Food and Agriculture Organization (FAO) mencacat sebanyak 58 negara kelaparan, 725 juta penduduk dunia kekurangan gizi. Maka jika Indonesia bisa benar-benar menjadi lumbung dunia tidak mustahil hal ini akan menjadi pintu masuk Indonesia menjadi lumbung perdamian dunia. Sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa dalam Pembukaan  UUD 1945 tersebut.

Untuk itu  sudah selayaknya  jika Presiden Prabowo Subianto perlu mengajak seluruh pemimpin dan masyarakat untuk mensukseskan. Termasuk Polri ikut terjun dengan membentuk Gugus Tugas Ketahanan Pangan.

Namun demikian kami ada pertanyaan yang mengganjal dalam hati.  Sebaik apapun sebuah program. Apakah itu Program  Revolusi Mental, Program Pemberantasan Korupsi, Program Pengentasan kemiskinan, Program Food Estate ataupun Program Ketahanan Pangan jika tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, jujur dan amanah maka program bisa hanya tinggal program. Indah  dalam perencanaan tapi tak indah dalam kenyataan.

Mohon maaf, bila kita berkaca dari peristiwa yang sudah berlalu, bagaimana penyalahgunaan wewenang di negeri ini masih banyak terjadi, kabar korupsi juga masih belum berhenti. Kasus Korupsi BTS 4G di Kominfo, Kasus Syahrul Yasin Limpo di Kementerian Pertanian, kasus pengadaan APD di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kabar tak sedap bahkan pernah muncul di Kementerian Agama.

Memang kalau hanya bicara soal dukungan teknologi pertanian modern, penggunaan program aplikasi yang praktis, bahkan  skil dan keahlian dalam bidang pertanian, rasanya program ini pasti akan berhasil. Tapi bagaimanapun sisi mental, karakter, kejujuran tetap menjadi  pondasi yang utama.

Hal ini sebagaimana pesan awal para pendiri Negara Kasatuan Republik Indonesia yang tertuang didalam Pembukaan UUD 1945 di alinea pertama ditegaskan. Sebelum berbicara soal kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, hal yang paling fundamental yang paling pertama-tama adalah harus menghapuskan sifat penjajahan atau sifat rakus.

Singkat kata tanpa ada pembersihan sifat-sifat rakus terlebih dahulu maka semua tujuan negara yang luhur dan mulia ini  tidak akan pernah sampai kepada tujuannya. Sebab sifat rakus itu ibarat orang minum air laut, semakin diminum bukan hilang rasa hausnya, justru semakin terus kehausan yang tidak akan ada habisnya.

Menurut kami apa yang sudah diamanatkan didalam Pembukaan UUD 1945 ini adalah harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Jika ingin sukses membangun negeri ini, termasuk  sukses program apapun tak terkecuali Program Ketahanan Pangan harus dimulai dengan pembesihan pondasi dari sifat penjajahan atau sifat rakus. Bangunlah jiwanya baru kemudian membangun badannya, sebagaiman juga amanat dalam Lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Terahir, merespon baik ajakan  Bapak Presiden Prabowo Subianto agar semua kalangan ikut ambil bagian dalam mensukseskan Ketahanan Pangan ini. Sebagai warna negara yang baik, rasanya kami dari Organisasi  Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan pun merasa ikut terpanggil. Tentu kita semua akan siap bergotong royong dengan syarat, jika kita semua sama-sama bersedia membesihan dari sifat penjajahan atau sifat rakus.

Bagaimana caranya? maka terlebih dahulu diperlukan pembekalan jiwa cinta tanah air Indonesia dan pendidikan karatek bangsa yang dijiwai Jati Diri Bangsa Indonesia. Untuk hal tersebut Departemen Pendidikan Organisasi Persuadarran Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan siap bergandeng tangan bersama-sama memberikan pelatihan dan penguatan Rasa Wawasan Karsa Kebangsaan  Indonesia Raya secara gratis bertempat di Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesi Merajut Perdamaian Nusantara  di kawasan Situs Persada Sukarno Ndalem Pojok Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri Jawa Timur.

Untuk itu seandainya ada pertanyaan, akankah Program Ketahanan Pangan Kabinet Merah Putih ini berhasil? Saya kira kita sudah sama-sama yakin akan jawabannya.*

 

Penulis

Kushartono Ketua Departemen Pendidikan DPP Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan.

 

Berita sebelumnyaThoriqoh Shiddiqiyyah Persembahkan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia untuk Menyongsong Perdamaian Dunia
Berita selanjutnyaPersaudaraan Cinta Tanah Air Adakan Safari ke Puri Bali