SUATU saat ada seorag pemuda mulia mendapati sebuah
pertanyaan yang ganjil dari seorang guru tasawufnya. Sama sekali ganjil, aneh,
tidak masuk akal secara umum tapi juga menggelikan. Saat ia datang kepada
seorang guru tasawufnya di Sambong, Jombang, Jawa Timur. Setelah ia mengucap
salam dan sang guru membalas salamnya. Tiba-tiba sang guru menanyakan sebuah
pertanyaan yang amat ganjil itu.
“Kamu sudah sunat?” Si pemuda kaget, tersentak
dan terdiam seribu pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang amat dalam.
Siapakah pemuda mulia itu? beliaulah sang
tauladan yang amat kita muliakan, kita ta’ati nan junjung tinggi, Almukarrom
Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba. Dan sang guru tasawuf itu adalah Kyai Muntoho
Kedung Macan Sambong Jombang. ***
Bila tiga rukun, rukun Iman, rukun Islam dan
rukun Ihsan merupakan ajaran pokok agama Islam maka mestinya setiap umat Islam
tidak boleh memisahkan antara ilmu fiqih dan tasawuf. Termasuk dalam hal
ibadah. Mestinya semua harus dilakukan secara fiqih dan tasawuf atau secara
syariat dan hakikat. Tidak boleh hanya salah satunya saja. Mengapa? Karena
keduanya merupakan satu paket yang fungsinya untuk mengatur kebaikan dhohir dan
batin manusia
Namun faktanya masih banyak dari umat Islam
yang seakan memisahkan antara keduanya, bahkan kadang saling menyalahkan.
Kelompok fiqih menyalahkan tasawuf dengan menuduhnya sesat, kelompok tasawuf
menuduh fiqih hanya berkutat pada kulit saja. Begitu juga dalam hal ibadah,
mayoritas dilakukan secara fiqih saja, jarang ada yang menyentuh tasawufnya,
hanya melakukan aturan dhohirnya, melupakan aturan batinnya. Atau sebaliknya,
ada yang melakukan ibadah hanya secara tasawuf saja, meninggalkan fersi
fiqihnya, hanya memperhatikan aturan untuk batinnya, dan menyepelekan aturan
dhohirnya.
Tak terkecuali dalam pelaksanaan perintah
khitan yang umumnya hanya dianggap kewajiban dhohir yang dilaksanakan ketika
masih dalam usia anak-anak. Padahal dalam Al-Qur’an, khitan itu merupakan
perjanjian Alloh. Bagaimanakah sebenarnya ibadah khitan itu, sudah khitankah
kita menurut fersi tasawuf? Semoga bermanfaat.*