Sejak 2009 silam, pembangunan Jaami’atul Mudzakkirin di Sampit ini menelan dana lebih dari Rp350 Juta.
Pembangunan Jaami’atul Mudzakkirin di Jl. Cilik Riwut, Gunung Muria, Kelurahan Ba’amang, Waringin Timur, Sampit sudah berjalan 13 tahun.
Dibangun sejak 2009 silam, di JM Sampit tersedia sejumlah fasilitas: kantor sekretariat Orshid, kamar mandi, tempat wudhu dan tempat parkir. Juga bangunan gapura dan pagar mengelilingi tanah JM.
Bangunan berukuran 11 x 11 m2 tersebut kini menyelesaikan tahap pengecoran pondasi dan tiang teras. Juga sudah dimulai penanaman kayu galam sepanjang 4 meter. Berfungsi untuk menopang beban pondasi agar tidak amblas yang disebabkan struktur tanah gambut.
“Untuk pembangunan khusus teras bagian luar/ bawah pengecoran pondasi dan tiang kita laksanakan secara gotong-royong setiap hari minggu selama 4 kali di bulan Maret 2022,” ujar Sujarwo, DPD Orshid Kota Waringin Timur. “Dan tahap pengecoran sudah selesai,” tandasnya.
Dana yang dikeluarkan untuk pembangunan JM ini lebih dari Rp350 juta sejak awal pembangunan. Bersumber dari warga Shiddiqiyyah Sampit dan simpatisan baik berupa dana maupun material.
“Harapan baik dari saya pribadi ataupun dari warga Shiddiqiyyah Sampit tentunya pembangunan bisa berlanjut secara berkesinambungan sehingga apa yang telah didawuhkan oleh Beliau Guru Besar kita segera terwujud. Karena apa yang kita capai sekarang masih jauh dari kata sempurna, masih ada ketentuan-ketentuan yang belum bisa kita wujudkan, seperti Monumen HWMI dan bangunan yang lain yang menjadi syarat kelengkapan Gedung JM,” tutup Sujarwo yang juga menjabat Bendahara II Orshid Sampit.
Sampit bukan sempit, pasti sukses, karena setiap ada kemauan pasti ada jalan.*zm
