Beranda Berita Pusat Prioritaskan Finishing Gubuk Hu

Prioritaskan Finishing Gubuk Hu



Di tengah renovasi gedung Jaami’atul Mudzakkirin Yarjuu Rohmatulloh Pusat, Opshid harus membagi jumlah tenaga
kerja untuk menyelesaikan Gubuk Hu di lokasi Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut
Nusantara di Puri Indah, Plandaan, Jombang.

 

IKI disikno (ini dahulukan-Red),”
pesan Sang Guru pada Ketua Umum Opshid, Moch. Subchi Azal di lantai satu Gubuk
Hu. Sang
Mursyid meminta penyelesaian
Gubuk Hu
diprioritaskan.

Hal itu diungkapkan
Sang
Mursyid saat mengunjungi Pesantren
Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara di Puri Indah
. Di lantai satu Sang Mursyid juga
mengamati indahnya desain bangunan G
ubuk
Hu
.
Sesekali
,
Sang Mursyid memuji karya pada bangunan ini.

Lantai dua Gubuk Hu ini nanti akan digunakan Sang Guru
untuk tempat menulis. Sang Guru juga tampak nyaman menikmati pemandangan
sekitar yang sesekali berhembus angin sepoi-sepoi.

Sudah
setahun lebih Sang Guru tidak mengunjungi Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut
Nusantara di Puri Indah
, Plandaan,
Jombang.
Namun
pada 4 Januari lalu itu, Sang Guru tiba-tiba datang.

Sekitar pukul 10.00 WIB, beliau tiba di lokasi didampingi Ketua
Umum Opshid.

Turun
dari mobil, Sang Guru tampak mengamati suasana sekitar. Sejenak kemudian Ketua
Umum Opshid menjelaskan perkembangan pembangunan yang terjadi di sana. Antara
lain klinik RST yang dibuka untuk melayani kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Layanan kesehatan ini gratis bagi masyarakat miskin.

Sang Guru lalu memasuki ruang layanan
kesehatan tersebut. Ketua Umum Opshid menjelaskan bahwa RST juga melayani
persalinan. “Sudah 2 kali melayani persalinan,” kata Mas Bechi, sapaan akrab
Moch. Subchi Azal Tsani. Mendengar penjelasan ini, Sang Mursyid menimpali akan
memberikan ayat Al-Qur’an untuk membantu proses persalinan.

Keluar dari ruang RST, Sang Guru lalu
menuju taman. Di taman ini Sang Guru antara lain menyampaikan agar nanti dibuat
taman merah putih. Warna merah putih dibuat dari bunga. Selain itu juga mengutus
Mas Bechi menambah tanah untuk memperluas area pesantren. Salah satu anggota
Opshid yang merupakan perangkat desa setempat lalu melaporkan situasi tanah
sekitar.

Sekitar 10 menit kemudian Sang Guru mengajak Mas Bechi menuju Kolam
Muhammad. Tidak seperti kolam pada umumnya, kolam ini merupakan bangunan yang
membentuk lafal Muhammad. Pada bagian bangunan yang menyerupai huruf mim kedua
pada lafal Muhammad terdapat sebuah kolam kecil. Dengan ritual doa khusus kolam
ini akan jadi media menangani masalah berat.

Sang Mursyid tampak puas menyaksikan Kolam
Muhammad garapan Opshid ini kendati belum sepenuhnya rampung. “Masih menunggu
material dari Iran,” kata Mas Bechi. Sang Mursyid lalu menghendaki jika
material dari Iran terlalu lama agar diganti dengan material sejenis dari dalam
negeri.

Nek gak mari-mari, engko sholawate
gak mudun-mudun
(Kalau
tidak segera selesai nanti sholawatnya tidak segera turun
Red),”
kata Sang Mursyid. Setelah beberapa saat, Sang Mursyid minta kunjungannya di
kolam ini difoto.

Sang Mursyid juga menanyakan ayat yang
di reli
ef
pada bangunan,
lantas mengevaluasi.
Lalu
beliau menghendaki
agar ayat pada relief ditulis lengkap, tidak seperti rencana sebelumnya. Kunjungan
Sang Mursyid di lokasi ini lalu diakhiri dengan makan siang bersama.*

 

Iklan Majalah Al Kautsar


Berita sebelumnyaBesok Pagi Haul Mbah Kyai Ahmad Syuhada
Berita selanjutnyaTanbih Keras Sang Mursyid pada Malam Haul, Awas Ada Kholifah yang Murtad