Beranda Kajian Tarbiyyah Atsar yang Beratsar

Tarbiyyah Atsar yang Beratsar

Mengadakan perjalanan atau safari  itu tidak terlalu sulit, tapi mampu mengambil hikmah dan atsar-atsar tidak mudah maka perlu pembelajaran

Iklan Majalah Al Kautsar

Untuk kesekian kalinya Tarbiyyah Hifdhul GhulamWal Banat mengadakan Tarbiyyatul Atsar. Kali ini diberikan untuk siswa-siswi THGB tingkat Bustan. Selama tiga hari mengadakan perjalanan Safari Hubbul Wathon Minal Iman di wilayah Jawa Timur dan Jawa
Tengah.  Berlangsung dari tanggal 21-23 Jumadil Awaal Awwal 1439 H (07-09/02/2018 M).

Para ustadz dan ustadzah selaku pendidik, dengan sabar membimbing anak-anak dalam perjalanan safari ini.  Semua berharap bagaimana para murid bisa betul-betul memperolah atsar sebagaimana yang dituju dalam perjalanan itu. Tak tanggung-tanggung, demi mensukseskan harapan ini, pihak
tarbiyyah menurunkan 28 guru untuk mengawal para siswa. Peserta tarbiyyah atsar Bustan Stani secara keseluruhan berjumlah 144 orang, 116 siswa serta didampingi 28 ustadz -ustadzah THGB.

Niat melaksanakan  perintah Alloh dan Rosululloh sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi inilah hal mendasar yang menjadi landasan kegiatan Tarbiyyatul Atsar ini. Rahasia niat ini pula nampaknya yang membedakan antara perjalanan study tour lembaga-lembaga pendidikan lain dengan Safari Hubbul Wathon Mindal Iman ala Tarbiyyah Hifdhul GhulamWal Banat. Karena niat menjadi pondasi awal dalam meraih tujuan.
Termasuk niat dan tujuan untuk mencerap daya taqwalloh dari tempat yang dikunjungi.

Seperti saat menziarahi makam-makam para waliyyulloh Mbah Kyai Ahmad Syuhada’ di Pusat Losari, Mbah Kyai Ahmad Sanusi di Kabuh Jombang, Mbah Kyai Ahmad Zamrozi di Jatirowo Ploso, Mbah Kyai Ahmad Falal di Kedungrejo Megaluh Jombang, Sunan
Bayat Padang Aran Klaten.

Setelah pengisian daya taqwa di makam waliyulloh, kemudian berlanjut ke tempat – tempat bersejarah bertujuan untuk mengenang dan mempelajari atsar-atsar peninggalan
kebaikan dari generasi terdahulu yang sampai sekarang berdiri kokoh dan masih memberi kemanfaatan untuk generasi selanjutnya, yaitu  peninggalan Candi Borobudur, Candi Prambanan.

Dilanjutkanpula ke tempat-tempat keilmuan, untuk mempelajari karya-karya yang pernah ditemukan orang-orang yang berilmu tinggi serta peninggalan zaman dahulu, yaitu museum Dirgantara,
museum Benteng Vredeburg Jogjakarta. Kemudian dilanjutkan safari wisata ke Pantai Parangtritis Jogjakarta untuk melihat keindahan laut selatan dengan kencangnya deburan ombak.

 Kunjungan berlanjut ke tempat pusat kaosBudaya Jogja T-Shirt in art we trust. Disitu siswa atau siswi diberi pengetahuan cara pembuatan beraneka ragam jenis pakaian, mulai pemotongan kain, pengukuran sampai penyablonan yang siap untuk di pasarkan baik wisata lokal maupun mancanegara.

Semua kegiatan ini dilakukan dengan harapan supaya siswa-siswi bisa memperdalam wawasan Nusantara untuk bekal masa depan. Sehingga benar-benar menjadi generasi yang bermanfaat dan semoga siswa-siswi memilki jiwa-jiwa yang Abdan Syakuro.*

THGB

Berita sebelumnyaTanbih Keras Sang Mursyid pada Malam Haul, Awas Ada Kholifah yang Murtad
Berita selanjutnyaPencabutan Status Dewan Penasehat Orshid