Beranda Berita Pusat Tasyakkuran Seribu Cobek Lestarinya Pohon Kenongo Cino

Tasyakkuran Seribu Cobek Lestarinya Pohon Kenongo Cino

Tasyakkuran Hijrah Syajarotin Mubarokatin Kenongo Cino Shiddiqiyyah ke-21 berlangsung hikmat dan lancar. Pada Kamis, 16 Maret 2023 M, di Taman Thoriqoh Shiddiqiyyah Qoumam Jaziima, Kec. Kabuh, Kab. Jombang.

Acara dimulai pukul 08.00 pagi, diawali doa Kautsaran dipimpin Kholifah Bapak Tasrichul Adib Aziz di taman pohon Kenongo Cino. Diikuti para Kholidah lainnya, Wali Talqin, pengurus organisasi dilingkungan Shiddiqiyyah dan warga Shiddiqiyyah dari berbagai daerah.

Iklan Majalah Al Kautsar

Setelah itu, seremonial dengan do’a pembuka, melantunkan syair Pohon Shiddiqiyyah, Kenongo Cino, 8 Kesanggupan dan Sumpah Jati Diri Bangsa, sambutan serta mauidho hasanah oleh Kholifah Shiddiqiyyah.

Menurut Kholifah Bapak Adib, Hijrahnya pohon kenongo cino ini untuk mempelajari hijrahnya Rosululloh SAW dalam keimanan tauhid. Lanjutnya, pohon tinggalan Kyai A. Sanusi Tamriz Abdul Ghoffar memiliki makna kenangan yang suci dan bermakna pada zaman melawan penjajahan Belanda.

“Dalam hadits nabi, barangsiapa hijrahnya karena ibadah kepada Alloh dan Rosululloh akan mendapatkan limpahan syafaat Rosululloh, Innamal a’malu binniyat. Sehingga bersyukur sampai sekarang Kenongo Cino ini berkembang dan lestari,” tutur Beliau dalam mauidho hasanah dan dilanjut do’a yang dipimpin Kholifah Ali Syaifulloh.

Dalam penutupan acara, dilaksanakan shodaqoh spontanitas yang mendapatkan Rp. 5 juta lebih. Diperuntukkan Pengecoran jalan taman Thoriqoh Shiddiqiyyah Kabuh. Dan, ramah tamah selametan tumpeng serta seribu Cobek.

“Tasyakkuran dari pagi sampai siang ini berjalan lancar dan baik. Semangat warga besar Shiddiqiyyah berduyun-duyun hadir. Walaupun Bapak Kyai sang Mursyid belum bisa rawuh, tapi tetap istiqomah untuk melestarikan ajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia,” ujar Sudadi DPD Orshid Jombang, mewakili panitia pelaksana.* Hq

Berita sebelumnyaHari Biru Menyambut Kedatangan Safari di Losplos Jomja Iroja
Berita selanjutnyaDialog Buku Syech Syueb Jamali Sang Guru Tashawuf Besar