Palembang, Sumatera Utara
Rini Erna Liza Wati, putri
almarhum Kholifah Shiddiqiyyah Moch. Yaqub mengemban amanah sebagai Ketua
Dhibra Perwakilan Palembang.
KETIKA datang sebuah amanah. Ada rasa dalam diri yang
merasa belum siap. Namun, kata-kata sosok panutan menjadi penguat.
Ini dirasakan oleh Rini Erna Liza Wati ketika terpilih sebagai Ketua Dhibra perwakilan Palembang. Rini merasa belum siap. Akan tetapi, dawuh Almukarromah Nyai
Shofwatul Ummah yang mengingatkannya
agar turut berjuang di garda
depan dalam keorganisasian Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Palembang.
Dhibra perwakilan Palembang membentuk pengurus pada 11 J. Awwal 1439 H (27/01/2018 M) lalu. Acara ini diadakan
di Masjid Baitush Shiddiqien
Shiddiqiyyah Palembang. Dihadiri Ketua Korwil XII Dhibra Sumatera Aribowo,
Ketua DPD Orshid Palembang Kasmani, Ketua DPD Opshid FKYME Palembang Moch.
Chusairi, Ketua JKPHS Palembang Sunarmi, Ketua YPS Palermbang Anton, beserta
perwakilan warga Shiddiqiyyah Palembang sekitar 52 orang.
“Menurut Sekjend Dhibra Pusat, Zakiyyul
Fuad, kepengurusan ini akan dilantik atau dikukuhkan di pusat. Kurang lebih
bersamaan di hari tasyakuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia bulan Agustus
mendatang,” tambah Moch.
Chusairy Ketua DPD Opshid Palembang
yang juga suami Rini Erna Liza Wati.
Ketua Dhibra Palembang dan
jajarannya kali ini meneruskan perjuangan kepengurusan Dhibra yang lama yaitu
Ibu Dewi Priati yang sekarang pindah tempat tinggal di Jombang.
Sudah 10 tahun yang lalu
pembentukan ketua pelaksana Dhibra Palembang pertama kali diadakan. Dan kini
diadakan kembali dengan pemilihan secara musyawarah mufakat.
Rini mengaku, terpilihnya ia
sebagai Ketua Dhibra Palembang ini sempat membuatnya hampir tidak percaya.
Karena sebelumnya ia megaku hanyalah warga
Shiddiqiyyah yang menjadi pendengar baik dan membantu sebisanya atau bertindak
di belakang layar saja.
Sebelum ditunjuk oleh warga
Shiddiqiyyyah Palembang, ia sempat sowan dengan Almukarromah Nyai
Shofwatul Ummah. Di situlah Ibu Nyai dawuh
jika kita percaya akan adanya Shiddiqiyyah atau Mursyid, maka mari kita
melaksanakan apa-apa yang sudah menjadi program beliau Sang Mursyid, termasuk semua organisasi di
Shiddiqiyyah. Karena dengan begitu sama saja kita sudah membantu beliau Sang
Mursyid untuk melestarikan Shiddiqiyyah.
“Jika saja sebelum pemilihan ini
saya belum ketemu sama Ibu Nyai, mungkin saya akan menolak. Tapi karena dawuh
beliau seperti itu, maka saya terima keputusan bersama ini dengan tetap selalu
berharap agar kebersaman kita tetap ada,” ungkap Rini yang juga
Bendahara JKPHS Palembang.
Tidak lupa juga, Rini mengharap do’a dan dukungan
dari semua warga, juga terkhusus ibundanya Ibu Suwarti, istri dari almarhum Bapak Kholifah
Palembang M. Yacub agar amanah yang sudah dipercayakan warga 10 Palembang
kepadanya, bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Setelah terpilih sebagai Ketua Dhibra Palembang, Rini mengaku konfirmasi dengan Ibu
Nyai Shofwatul Ummah. “Saya menyampaikan ke beliau Ibu Shof jika saya tidak
terbiasa di depan, tapi semua warga 10 mengamanahkan saya untuk jadi ketua
pelaksana Dhibra Palembang. Lalu Ibu Nyai menjawab…ya diniati Lillahi
ta’ala Mbak Rini, pasti semua akan jadi lebih baik, tetap semangat,” ungkap
Rini.
Meskipun para pengurus terpilih
belum dikukuhkan, namun mereka sudah memiliki rencana sistem pegumpulan dana
untuk program pembangunan rumah layak huni pada hari Kemerdekaan Bangsa
Indonesia mendatang.
“Kami memberikan kantong barokah
kepada setiap warga, itupun kami berpesan agar jangan menjadikan beban buat
semua warga. Isilah dengan penuh keikhlasan meski setiap hari hanya seribu
rupiah atau lima ratus rupiah. Dan dikumpulkan jadi satu setiap satu bulan
sekali. Ini adalah kesepakatan dari warga semua,” ujar Rini.*
Ajeng
Fidiah