Beranda Uncategorized Menyongsong Kesuksesan KTT G-20 DPP PCTA Indonesia Usulkan 30 September Hari Pancasila...

Menyongsong Kesuksesan KTT G-20 DPP PCTA Indonesia Usulkan 30 September Hari Pancasila Dunia

majalahalkautsar.com Doa bersama lintas agama demi kesukseskan KTT G-20 dan Pemilu Serentak 2024 terus digelar tanpa henti di Situs Persada Sukarno, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Memasuki Minggu ketiga, usai bersama dan diskusi dilakukan pembacaan pernyataan sikap kebangsaan, terkait permohonan kepada pemerintah Presiden Joko Widodo agar pada tanggal 30 September 2022 tahun ini tidak lagi ada pengibaran bendera setengah tiang sebagai pertanda duka nasional.

“Ini bagus dan harus terus dan getol digelorakan, karena kita ini meluruskan sejarah,” aku ,” kata Juwaini Minggu (25/9/2022). “Mumpung masih ada waktu, tanggal 30 September masih beberapa hari kedepan,” kata  pengurus Abi Kabupaten Kediri ini.

Iklan Majalah Al Kautsar

Pernyataan sikap ini sekaligus merupakan kesimpulan diskusi kebangsaan bertema “Meninjau Ulang Peristiwa 30 September Demi Kebaikan Bangsa dan Negara RI” yang dilangsungkan usia Doa Bersama KTT G-20 ini.

“Hasil diskusi langsung kita bacakan ya sekaligus menjadi pernyataan sikap, mumpung masih ada waktu, tanggal 30 September masih beberapa hari kedepan,” kata Juwaini, perwakilan dari lembaga Abi Kabupaten Kediri, Minggu (25/9/2022).

Pembacaan pernyataan sikap disampaikan oleh Suhardono, SE Ketua Umum Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri di penghujung acara, didampingi berbagai perwakilan komunitas yang hadir malam itu.

“Kami mohon dengan hormat kepada Bapak Presiden Joko Widodo agar tangal 30 September bisa diperingati sebagai hari agung bukan hari bergabung. Sebab pada saat itulah Pancasila dikumandangkan oleh Presiden Soekarno di PBB dan menggema di seluruh dunia, tepatnya 30 September 1960,” jelas Suhardono, Minggu (25/9/2022).

Selanjutnya secara resmi surat permohonan kepada Presiden RI akan disampaikan menyusul.

“Hasil diskusi menyepakati secara resmi surat kepada Bapak Presiden akan kami luncurkan tepat pada tanggal 30 September 2022 bersamaan malam tasyakuran Pancasila di PBB,” terang Lukito Sekretaris panitia sekaligus moderator acara.

Lukito menambahkan, alasan mengapa tanggal 30 September perlu dijadikan hari besar yang menjadi kebanggaan nasional, karena selain sejarah mencacat bahwa pada tanggal 30 September 1960 Pancasila menggema di sidang umum PBB, juga terungkap bukti bahwa para Pahlawan Revolusi meninggal pada 1 Oktober 1965 bukan 30 September 1965.

“Kan sudah sangat jelas tertulis pada batu nisan pahlawan Revolusi tertulis gugur 01-10-1965. Ini kan bukti autentik. Presiden Soekarno juga menyebut peristiwa pemberontakan PKI ini dengan istilah Gestok yang merupakan singkatan dari Gerakan Satu Oktober,” ujar Lukito menambahkan.

Sementara Ketua Departemen Pendidikan DPP PCTA Indonesia yang malam itu menjadi nara sumber diskusi mengatakan bahwa ada hal yang mendesak mengapa tanggal 30 September 1960 harus segera ditetapkan sebagai hari besar Pancasila dunia dan tidak lagi ada pengibaran bendera setengah tiang.

“Kita disini setiap malam Minggu berkumbul berdoa demi suksesnya KTT G-20 sekaligus berharap Indonesia bisa menjadi imam perdamaian dunia, dan persoalan Rusia dan Ukraina segera ada jalan keluar terbaik. Sementara kita tahu tonggak perdamaian dunia kan sudah digagas Presiden RI Soekarno dengan pusaka Pancasila,” kata Kushartono Ketua Departemen Pendidikan.

“Nah, maka kami disini berkeyakinan 30 September besok ini mengibarkan bendera penuh, tidak lagi setengah tiang hal ini seperti kita membuka aura Pancasila yang hikmahnya adalah mendorong suksesnya KTT G-20 di Bali. Maka kami tegaskan dengan menyadari, mengubah maindset, mengubah tindakan bahwa 30 Septemer bukan hari bergabung tapi hari agung adalah penting sekali,” pungkas Pria yang juga Ketua Harian Situs Persada Sukarno ini.*Al.salm

Berita sebelumnyaSosialisasi di Kota Pahlawan, 300 lebih Warga Shiddiqiyyah Surabaya Semangat Melestarikan
Berita selanjutnyaRumah Syukur untuk Istri Pejuang di Tulungagung