Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan mengajak semua elemen masyarakat untuk mendoakan suksesnya KKT G-20 di Bali pada November mendatang. Ajakan ini disampaikan dalam acara doa bersama lintas agama diselenggarakan di rumah masa kecil Presiden Soekarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Sabtu, 10 September 2022.
“Harapan kita semoga doa bersama demi kesukseskan G-20 ini bisa dilaksanakan seluruh elemen masyarakat, insya Alloh kita juga akan mengirimkan surat ajakan kepada pemerintah,” aku Ketua Departemen Pendidikan DPP PCTA Indonesia Kushartono.
Nampaknya ajakan doa bersama G-20 ini merespon positif dari beberapa komunitas.
“Sekitar ada 20 lembaga dan komunitas yang bersepakat bersama-sama mengelar doa bersama G-20 ini,” aku Erni Ketua JKPHS Kediri yang juga panitia doa bersama.
Doa G-20 ini diawali dengan mengambil tempat di Kediri dengan spirit filosofi kembali ke jatidiri.
“Untuk malam ini kita selenggarakan di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri. Selanjutnya tempat akan berpindah-pindah sesuai permintaan teman-teman lembaga dan komunitas. Kan pelaksanaan G-20 ada di Bali dan kita doa kita mulai dari Kediri. Bali ke Kediri,” aku Lukito Sudiarto Ketua Panitia perwakilan dari Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia.
Dalam catatan sekretaris lembaga dan komunitas yang bergabung dan bergotong royong mensukseskan acara adalah oragnisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan Kediri, JKPHS Kab. Kediri, DPD ORSHID Kab. Kediri, DPD Opshid Kediri, IPNU Kec. Wates, Ahmadiyah Kediri, YPS Cab. Kediri, PDKK Kab. Kediri, Hakim LC Kampung Inggris Pare, Honorer K2, Studio Luki, BTS 88,bRAPI LOKAL VI, TPQ Cinta Tanah Air, Patembayan Jawadipa Daha, PaLM Kediri, DK4 Kab. Kediri, Viper Kediri, Kediriapik, Sasono Panji Nuswantoro, Abi Kediri, Ijabi Kediri dan Ensdess Audio.
“Itu sementara insya Alloh nanti masih banyak yang mendukung. Kita juga akan mencoba mendekati pemerintah karena jika kita sama-sama punya niat dan cita-cita yang sama untuk Indonesia pasti bergotong-royong itu lebih baik,” pungkas Lukito.*sury