Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Ploso Jawa Timur Indonesia Raya dibawah pimpinan Sang Mursyid Shiddiqiyyah Syceh Muchtarulloh Al-Mujtaba melaunching buku berjudul Pangeran Samber Nyowo.
Rencananya buku setebal 500 halaman tim penulis Ir. Edi Setiawan ini akan dibedah pada malam tasyakkuran hari lahir Pangeran Samber Nyowo. Hari ini, Kamis, 06 April 2023/14 Syahru Romadlon 1444 H bertempat di Situs Ndalem Pojok Rumah Masa Kecil Presiden Soekarno Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Ketua panitia penyelenggara mengatakan bedah buku ini berlaku untuk masyarakat umum dan tanpa dipungut biaya.
“Silahkan bagi teman-teman yang cinta sejarah bangsa ingin datang silahkan, gratis tidak dipungut biaya. Dan insya Alloh tim penulis Pak Edi Setiawan akan hadir,” aku Lukito Sudiarto Ketua Panitia Penyelenggara.
Pada tasyakuran hari lahir itu, selain bedah buku, rangkaian acara tasyakkuran ini juga dilengkapi dengan doa bersama lintas agama, selamatan dan santunan anak yatim. Rencana ada juga keluarga trah Mangkunegaran cicit buyutnya Bupati Pertama Kediri dari Jogjakarta juga akan hadir,” tambahnya.
Nampaknya tasyakkuran hari lahir pangeran Samber Nyowo di Kediri ini adalah satu-satunya meski bukan yang pertama. Sebab menurut informasi sejak meninggal yang diperingati adalah haul wafatnya bukan hari lahirnya.
“Ini yang kedua kita menggelar tasyakkuran hari lahir Eyang Samber Nyawa di gelar di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri. Menurut cerita keluarga kami bahwa ajaran Pangeran Samber Nyawa juga dididikkan kepada Soekarno kecil saat di Ndalem Pojok, yakni ajaran benci kepada penjajahan dan mencapai Indonesia merdeka. Ini ajaran Samber Nyowo,” ujar Kus Hartono Ketua Harian Persada Soekarno Kediri.
Malah menurut Kus, ajaran Samber Nyowo yang didapat dari Eyang Pandji Soemohatmodjo (Ndalem Pojok) ini sampai mendarah daging dalam jiwa Bung Karno dan akhirnya sampai dimasukkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea pertama. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
“Penasaran dengan apa yang saya sampaikan, penasaran dengan buku baru Samber Nyowo yang tebalnya hampir 500 halaman. Penasaran dengan kehebatan Pengeran Samber Nyowo sebagai Kholid bin Walid nya bangsa Indonesia, pejuang besar yang 250 kali peperangan tidak pernah kalah. Semoga acara ini sukses dan mendapat Ridho Alloh,” pungkas Kus moderator dalam dialog buku ini.* Suryo