Beranda Berita Daerah Sang Mursyid Senang, Tidak Merasa Capek Sang Mursyid betah di Makasar....

Sang Mursyid Senang, Tidak Merasa Capek Sang Mursyid betah di Makasar. Safari yang direncanakan

berakhir pada hari Kamis, 8 Jumadil Awwal 1439 H, akhirnya
ditunda sampai hari Sabtu
, 10 Jumadil Awwal 1439 H.

Iklan Majalah Al Kautsar

SAFARI Hubbul Wathon
Minal Iman Sang Mursyid  ke Makasar,
Sulawesi Selatan sebenarnya sudah lama direncanakan. Hanya saja prakteknya baru
terlaksana kemarin. Demikian dikatakan Nyai Shofwatul Ummah menjawab pertanyaan
Al-Kau
tsar
tentang kunjungan ke luar pulau itu di kediamannya Senin
(29/01/2018) lalu.

Kendati sudah lama direncanakan,
ada
sejumlah agenda yang berubah. Bahkan
ada rencana baru yang muncul
. Seperti
mengunjungi Tana Toraja. “Ketika di Makasar itu Beliau (Sang Mursyid) tiba-tiba
bertanya jarak menuju Tana Toraja padahal sudah siang hari. Saya jawab jarak
tempuh masih 6-8 jam perjalanan,” jelasnya. Sang Mursyid lalu mengurungkan niat
dan mengatakan akan datang lagi pada waktu yang lain.

Masyarakat
Tana Toraja punya adat pemakaman yang unik namanya Rambu Solo. Adat ini
merupakan penghormatan terakhir mengantar kematian manusia ke alam roh. Jena
zah
orang meninggal tidak langsung dikubur, bisa berhari-hari, berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun menunggu mengumpulkan dana untuk menggelar beragam
upacara.   

Selama
di Makasar, masih menurut Nyai Shof (sapaan Ibu Nyai Shofwatul Ummah), Sang
Mursyid tampak senang dan tidak
merasa capek. “Pada
hari ke-7 atau hari-hari terakhir kunjungan, saya tanya apa Abah (Sang Mursyid)
tidak capek, beliau menjawab tidak, “kisah Nyai Shof. Karena itu safari yang
direncanakan berakhir pada hari Kamis akhirnya ditunda sampai hari Sabtu. Tiket
penerbangan yang telah disiapkan pun akhirnya dijadwal ulang.

Ditegaskan,
agenda safari ini adalah ibadah, bukan perjalanan hura-hura. Ada banyak hikmah
dan pelajaran di dalamnya. Antara lain terkait rencana pembangunan Jaami’atul
Mudzakkirin disana. Ada murid Shiddiqiyyah Sulawesi menghibahkan aset tanah dan
bangunan. Hibah ini lalu dijual untuk dibelikan tanah di tempat yang lebih
strategis.*

 

Berita sebelumnyaBesok Pagi Haul Mbah Kyai Ahmad Syuhada
Berita selanjutnyaTanbih Keras Sang Mursyid pada Malam Haul, Awas Ada Kholifah yang Murtad