Warga Shiddiqyyah Malang Raya menggelar doa Kautsaran dan shodaqoh Spontanitas untuk seluruh korban meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang Jawa Timur. Senin malam 07 Robi’ul Awwal 1444 H (04/10/2022).
Kegiatan Doa Kautsran dipimpin oleh Kholifah Muchyiddin dengan sambutan yang disampaikan oleh Wali Talqin Khoirul Mudzakkir yang juga Sekjen Dhibra Pusat.
Ketua DPD Orshid Kab. Malang, Suprapto mengatakan doa diikuti hampir dari seluruh wilayah dibeberapa kecamatan yang ada di Malang Raya dengan mengambil tempat persis di lokasi kejadian Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
“Ada sekitar 33 kecamatan, termasuk Kota Malang dan Kota Batu,” akunya dalam sambungan telephone kepada majalah Al-Kautsar Dhibra, Selasa, 08 Robi’ul Awwal 1444 H (05/10/2022).
Usai mengadakan doa bersama warga yang hadir dikoordinir dengan mengadakan shodaqoh spontanitas yang hasilnya akan diserahkan kepada keluarga korban.
“Alhamdulillah shodaqoh spontanitas dapat tujuh juta lebih,” kata Suprapto.
Menurut Ketua DPD Orshid Kabupaten Malang ini, tragedi itu tidak ada hubungannya kerusuhan sporter Aremania.
“Kronologi supporter Arema kerusuhan tidak ada, ada memang beberapa supporter Amera ingin yang turun kelapangan untuk mendatangi pemain dari Malang sendiri, ingin foto bersama. Informasinya begitu,” ujarnya.
Diapun berharap trageni ini benar-benar menjadi pengalaman berharga dan dapat diambil hikmahnya. Meski demikian seperti organisai yang lain dia berharap peristiwa
“Harapan kami, semoga korban yang meninggal senantiasa mendapatkan Berkah Rahmat Allah yang sebanyak-banyaknya, dan untuk permasalahan tragedi ini harus segala dituntaskan keadailanya dan tidak direkayasa. Bagi yang betanggung jawab harus diselesaikan denan seadil-adilnya,” itu hadapan kami,” jegas Suprapto.
Seperti dikutip dari CNN Indonesia.com Selasa Kemarin, bahwa ada empat versi jumlah korban meninggal trageni Kanjuruan ini. Versi Polri jumlah yang meninggal 125, versi supporter Aremania sekitar 200 lebih, sementara versi Posko Postmorten Crisis Center ada 133 dan terahir versi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ada 131 orang.*Slam