Beranda Berita Pusat Terapkan Satu Hadits, Indonesia Jadi Imam Perdamaian Dunia

Terapkan Satu Hadits, Indonesia Jadi Imam Perdamaian Dunia

majalahalkautsar.com – Syech Muchtarulloh Al Mujtabaa menyampaikan satu hadits Nabi yang sangat lekat terhadap kejayaan Indonesia. Dalil yang termaktub dalam kitab Dhurrotun Muntasiroh oleh ulama’ tashawuf besar Abdur Rohman.

“Sebagai pokok pangkal mauidhoh hasanah di sini, saya sampaikan sebuah hadits yang sangat populer. Qoola rosulullohi shollollohu ‘alaihi wasallam chubbul wathon minal imani. Cinta tanah air adalah bagian iman. Cinta tanah air bagi rakyat Indonesia adalah bagian dari iman. Iman adalah pokok pangkal segala agama yang ada di dunia,” tutur beliau dalam mauidhoh hasanah, ‘Tasyakkuran Tahun Baru 1444 Hijriyyah dan Shilaturrohmi Akbar’ pada Ahad, 30 Muharrom 1443 H / 28 Agustus 2022 M di GOR Ken Arok, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Iklan Majalah Al Kautsar

Kemudian, Sang Mursyid menerangkan, hadits chubbul wathon minal iman ini sangat wajib diterapkan pada Indonesia. Sebab, menurut beliau, jika mencintai kepada tanah air, negara kita bisa menjadi imam perdamaian dunia. 

Shiddiqiyyah telah menerapkan cinta tanah airnya dengan fakta program-program dilakukan setiap tahunnya. Seperti Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah, Santunan Nasional kepada kaum dhuafa dan sebagainya.

“Namun, seandainya cinta tanah air tidak ada, iman juga tidak ada, bahkan semua yang ada di dunia ini tidak akan ada. Jika bangsa Indonesia sungguh-sungguh cinta pada tanah airnya, cinta fakta bukan cinta dusta, ‘ajibun akan menimbulkan keajaiban-keajaiban seluruh dunia,” tambah Sang Mursyid.

Di antara pitutur luhur Shilaturrohmi Akbar itu, Sang Mursyid juga menyampaikan di dalam UUD 1945. ‘Maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.’  Menurut Beliau dari dalil tersebut, bahwa yang dihapuskan bukan hak asasi manusia maupun pemerintah, tapi sifat penjajahan.

“Sifatnya yaitu ingin menguasai, tomak akan hak-hak orang lain di atas dunia, itu harus dihapuskan. Penjajahan itu bukan manusianya, pemerintahnya, tapi sifatnya. Sifat penjajahan harus dibersihkan, harus ditata kembali untuk Indonesia menjadi imam perdamaian dunia. Maka, kembali lagi, hukumnya cinta tanah air adalah wajib ‘ain,” tutur Sang Mursyid.

Dan Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia berkeyakinan terhadap Indonesia yang akan menjadi imamnya perdamaian dunia. Namun, beliau menegaskan, jika semuanya, baik masyarakat, pemerintah hingga presiden betul-betul cinta kepada tanah air. Bukan cinta abal-abal, berbicara cinta di depan tapi di belakang cinta palsu.

“Saya berkeyakinan, tingkat kepercayaan saya akan Indonesia Raya ini bukan kepercayaan iman taqlid, bukan tingkat kepercayaan iman ma’rifat. Tapi, tingkat kepercayaan saya sampai yaqin, ainul yaqin, haqqul yaqin. Jadi, di waktu Indonesia sehat, harus peduli. Harus melestarikan kesehatannya Indonesia,” tambah Almukarrom. 

Sebelumnya, Ahad sekitar pukul 10.00 wib, Bapak Kyai Moch. Muchtar Mu’thi didampingi Ibu Nyai Shofwatul, Kholifah Shiddiqiyyah dan pengurus organisasi Shiddiqiyyah Pusat hadir di tengah acara JKPHS Malang Shilaturrohmi Akbar 1444 H. Pada Ahad, 30 Muharrom 1444 H / 28 Agustus 2022 M. Di Gor Ken Arok, Kota Malang.

Bus Hubbul Wathon Minal Iman yang digunakan sang Mursyid beserta kendaraan rombongan dari Pusat itu di patwal oleh Matra TNI / kepolisian militer dari penginapan hotel Kota Malang sampai lokasi acara. Tiba di Gor Ken Arok, Bapak Kyai bersama rombongan disambut antusias oleh ribuan warga Shiddiqiyyah dan penampilan tari tradisional khas Malang.* rm

Berita Terkait Tasyakkuran Tahun Baru 1444 Hijriyyah dan Shilaturrohmi Akbar di GOR Ken Arok Malang:

Ketua DPRD Kota Malang Kagum dengan Kegiatan Shiddiqiyyah

Antusiasme Warga Shiddiqiyyah Menyambut Shilaturrohmi Akbar di GOR Ken Arok

 

Terapkan Satu Hadits, Indonesia Jadi Imam Perdamaian Dunia

Berita sebelumnyaAntusiasme Warga Shiddiqiyyah Menyambut Shilaturrohmi Akbar di GOR Ken Arok
Berita selanjutnyaKetua DPRD Kota Malang Kagum dengan Kegiatan Shiddiqiyyah